Sifat-sifat Dari Cahaya



Sifat-sifat Dari Cahaya

Blaves - Hallo Blavestie! Hampir seluruh makhluk hidup yang ada di permukaan bumi pasti membutuhkan cahaya. Mulai dari organisme terkecil seperti plankton hingga manusia memerlukan cahaya untuk keberlangsungan hidupnya. Ada yang membutuhkan cahaya untuk menghasilkan energi atau cadangan makanan seperti tumbuhan, ada pula yang membutuhkan cahaya untuk dapat melihat sekitar dengan jelas seperti manusia misalnya. Karena cahaya memiliki peranan penting bagi kehidupan di bumi, mari kita coba mempelajari apa itu cahaya, bagaimana sifatnya, dan bagaimana konsep melihat karena cahaya pada postingan di bawah ini.


Cahaya dan Sifatnya

Pengertian cahaya sendiri adalah sebuah rambatan energi pada suatu spektrum gelombang tertentu yang dihasilkan oleh sumber cahaya sehingga bentuk dan warnanya mampu ditangkap oleh mata telanjang. Salah satu contoh dari sumber cahaya adalah matahari. 

Meskipun jaraknya sangat jauh dari planet bumi, cahaya matahari dapat kita rasakan dan menghasilkan manfaat bagi kehidupan di permukaan bumi. Hal ini dapat terjadi karena salah satu sifat cahaya yaitu mampu merambat melalui udara, air, atau benda padat lainnya. Sehingga meskipun jarak matahari sangat jauh dari bumi, namun cahayanya masih dapat kita lihat atau rasakan. 

Selain matahari, terdapat pula sumber cahaya lain seperti api dan lampu pijar misalnya. Disamping dapat merambat, terdapat pula beberapa sifat-sifat cahaya lainnya. Lantas apa saja sifat-sifat lain dari cahaya tersebut? Yuk kita pelajari sama-sama pada penjelasan di bawah ini.


1. Cahaya Dapat Dipantulkan

Cahaya dapat dipantulkan
Sifat cahaya yang pertama adalah bahwa cahaya dapat dipantulkan (memantul) pada media tertentu. Berkat sifat cahaya dapat dipantulkan inilah kita dapat melihat suatu objek dengan jelas. Hal ini karena saat cahaya merambat terhadap udara selanjutnya akan terpantul dan jatuh pada retina mata kita.

Salah satu bukti dari cahaya dapat dipantulkan adalah ketika kita menyorot lampu senter terhadap sebuah cermin. Maka cahaya akan dipantulkan kembali ke tubuh kita atau ke objek di hadapan cermin. Contoh lain dari cahaya dapat dipantulkan adalah pada saat kita bercermin. Kita dapat melihat cerminan diri kita karena cahaya sekitar memantulkan cahaya sehingga jatuh pada retina kita.


2. Cahaya Merambat Lurus

Cahaya Merambat Lurus
Sifat cahaya berikutnya adalah cahaya merambat lurus dari sumbernya. Contohnya adalah lampur sorot atau lampu senter apabila kita arahkan terhadap sesuatu maka cahaya yang muncul akan lurus sesuai arah sorot. Atau saat kita melihat cahaya matahari pada celah-celah pepohonan saat pagi atau sore hari menjelang malam.

Meskipun kita mencoba menghalangi cahaya atau bahkan memantulkan rambatannya, cahaya akan tetap merambat lurus pada arah rambatannya.


3. Cahaya Dapat Dibiaskan

Cahaya dapat dibiaskan
Sifat cahaya yang berikutnya adalah cahaya dapat dibiaskan atau dibelokkan. Pengertian dibelokkan disini bukan berarti arah cahaya datangnya berbelok-belok, melainkan dapat berubah arah jika rambatannya berpindah dari suatu medium ke medium lain yang berbeda.

Misalnya saat memasukkan sendok ke dalam gelas berisi air maka jika dilihat dari samping, nampak seolah sendok bengkok atau patah. Hal ini dikarenakan cahaya mengalami perubahan kecepatan saat merambat pada media yang berbeda. Dalam kasus sendok di dalam gelas berarti cahaya mengalami perubahan rambatan dari udara menjadi air.


4. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening

Cahaya dapat menembus benda bening
Selanjutnya sifat cahaya adalah dapat menembus benda yang bening. Bukti bahwa cahaya dapat menembus benda bening adalah pada jendela misalnya, cahaya matahari yang menyorot pada jendela dapat masuk ke dalam rumah tetapi ketika menyorot dinding tembok cahayanya tidak dapat menembus masuk ke dalam rumah.

Cahaya yang dapat menembus benda bening pun berbeda-beda tergantung tingkat keburaman atau transparansi benda bening tersebut. Oleh karenanya pada beberapa kasus cahaya yang menembus benda menjadi sedikit redup karena benda bening tersebut sedikit buram.


5. Cahaya Dapat Diuraikan

Cahaya dapat diuraikan
Cahaya pada dasarnya adalah polikromatik atau dapat diartikan cahaya terbentuk dari beberapa warna dasar (monokromatik). Berdasarkan hal tersebut, maka salah satu dari sifat dari cahaya adalah dapat terurai atau tersebar pada kondisi-kondisi tertentu. 

Salah satu bukti bahwa cahaya dapat diurai adalah apabila cahaya diarakan pada prisma transparan, maka cahaya akan dibiaskan dan terurai menjadi warna-warna pelangi. Contoh lain dari proses penguraian cahaya adalah pada proses terjadinya fenomena pelangi. Untuk memahami lebih jauh proses penguraian cahaya ini kalian bisa membacanya pada postingan Mengapa Pelangi Memiliki Tujuh Warna.

Contoh lain cahaya dapat diuraikan adalah pada pertunjukan cahaya misalnya, kita bisa melihat sorot lampu seolah berubah bentuk menjadi besar lalu mengecil. Atau sorot cahaya menjadi buram dan kemudian menjadi fokus, hal ini dikarenakan sifat cahaya yang dapat diurai atau disebar.


6. Saat Cahaya Terhalang Maka Akan Terbentuk Bayangan

Saat terhalang makan membentuk bayangan
Karena sifat cahaya yang selalu merambat lurus, maka ketika rambatannya terhalang oleh benda lain cahaya akan membentuk bayangan. Bukti dari sifat ini adalah ketika kita berjalan siang hari maka akan terlihat bayangan diri kita.


7. Cahaya Dapat Diserap

Cahaya dapat diserap
Penyerapan cahaya dapat terjadi ketika foton cahaya menggetarkan atom dan molekul dari suatu objek. Misalnya ketika kamu mengenakan baju berwarna hitam dan berjalan di siang terik maka bajumu akan terasa sangat panas dibandingkan jika kamu berjalan mengenakan baju warna lain. 

Hal ini terjadi karena cahaya terserap dan tidak dapat menembus medium kain baju terlebih baju berwarna hitam, karena warna hitam dapat menyerap lebih banyak energi cahaya dibandingkan warna lain. Semakin banyak molekul suatu benda bergerak dan bergetar menandakan semakin banyak cahaya yang dapat diserap. 

Seperti itulah kurang lebih sifat-sifat dari cahaya, meskipun cahaya memiliki banyak manfaat bagi kebanyakan makhluk hidup di bumi, ternyata ada juga makhluk hidup yang tidak membutuhkan cahaya atau mampu menghasilkan sumber cahaya sendiri lho. Contohnya seperti hewan-hewan yang hidup di daerah ekstrem seperti di palung laut dalam. Untuk yang satu ini kita akan bahas di postingan lainnya ya Blavestie.

Mudah-mudahan penjelasan mengenai sifa-sifat dari cahaya di atas dapat menambah wawasan kita ya Blavestie, sampai bertemu pada postingan berikutnya.

Artikel Terkait

Posting Komentar