Konten / Daftar Isi [Klik Utk Tampilkan]


Seri materi sekolah dasar, gerak pada makhluk hidup

Blaves - Hallo Blavestie! Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak, seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi ini pasti memiliki kemampuan bergerak meskipun dengan cara yang berbeda-beda. Ada manusia dan beberapa hewan yang bergerak menggunakan kaki, ada pula yang melata, atau berenang di perairan. Ada yang gerakannya sangat cepat dan ada pula yang gerakannya sangat lambat seperti tumbuhan.

Untuk mengenal dan memahami ragam dari gerak pada makhluk hidup, berikut ini Blaves susun salah satu lanjutan dari seri materi Sekolah Dasar khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan judul "Ciri-ciri Makhluk Hidup".


Macam-macam Gerak Pada Makhluk Hidup

Di dunia ini terdapat beragam makhluk hidup dengan beragam keunikannya masing-masing. Begitu pula dari cara mereka bergerak, ada yang memiliki dua kaki atau empat kaki, ada pula yang tidak mempunyai kaki sama sekali.

Macam-macam makhluk hidup
Ada yang mampu bergerak aktif seperti manusia dan hewan ada pula yang bergerak secara perlahan seperti tumbuhan. Semua makhluk hidup di dunia ini memiliki caranya masing-masing untuk bergerak, atau sekedar untuk berpindah tempat.

Fungsi dari bergerak bagi makhluk hidup ialah untuk mencari makan, beraktivitas, atau beradaptasi terhadap lingkungan. Makhluk hidup yang tidak dapat bergerak biasanya akan kesulitan bertahan hidup karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.


Gerak Pada Manusia

Alat gerak pada manusia adalah berupa kedua kaki yang terbentuk oleh otot-otot yang menempel pada rangka dan tulang. Kombinasi otot dan tulang ini lah yang berperan penting agar manusia dapat berjalan dan berpindah tempat. 

Selain otot dan tulang kaki, otot-otot lain pada tubuh manusia juga membantu menopang tubuh manusia ketika berjalan seperti otot tibialis anterior pada tulang kering, otot perut, serta otot-otot pada punggung bagian atas.

Ilustrasi Kelompok Gerak Manusia, Kelompok Gerak Atas dan Kelompok Gerak Bawah

Disamping otot dan tulang kaki terdapat pula persendian yang menghubungkan tulang dengan tulang lainnya dan membantu manusia agar bisa bergerak aktif dan bebas. Alat gerak pada manusia ini selanjutnya dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan letaknya, yaitu kelompok gerak atas dan kelompok gerak bawah.

Tulang yang termasuk kelompok gerak atas adalah:
  • Gelang bahu;
  • 2 (dua) tulang lengan atas;
  • 2 (dua) tulang pengumpil;
  • 2 (dua)  tulang hasta;
  • 16 (enam belas) tulang pergelangan tangan;
  • 10 (sepuluh) tulang telapak tangan;
  • 28 (dua puluh delapan) tulang jari tangan.

Sedangkan yang termasuk dalam kelompok gerak bawah adalah:
  • Gelang panggul;
  • 2 (dua) tulang paha/tulang selangka;
  • 2 (dua) tulang tempurung lutut;
  • 2 (dua) tulang kering;
  • 2 (dua) tulang betis;
  • 14 (empat belas) tulang pergelangan kaki;
  • 10 (sepuluh) tulang telapak kaki;
  • 28 (dua puluh delapan) tulang jari kaki.

Selain itu agar tulang-tulang manusia dapat bergerak, diperlukan kerja dari otot-otot manusia. Otot-otot manusia sendiri berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 3 yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

Otot-otot pada manusia ini selanjutnya bekerja secara berlawanan (antagonis) atau bersamaan (sinergis) untuk selanjutnya dapat menggerakkan tulang manusia.


Gerak Pada Tumbuhan

Gerak pada tumbuhan berbeda dengan manusia, jika manusia mampu bergerak secara aktif berpindah tempat, gerak pada tumbuhan lebih kepada respon terhadap rangsangan atau iritabilitas. Seperti daun putri malu yang menguncup saat tersentuh misalnya, tumbuhan bergerak apabila ada respon dari lingkungan sekitar. Berdasarkan asal datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gerak higoskropis, gerak endonom, dan gerak esionom.


1. Gerak Higroskopis

Gerak higroskopis pada tumbuhan terjadi ketika terdapat perubahan kadar air dalam sel-sel tumbuhan secara tidak merata. Ketika kadar air dalam sel tidak merata maka terjadi pergerakan yang membuat perubahan pada bentuk tumbuhan. 

Gerak Higroskopis Pada Buah Pohon Cemara (Img Source: Youtube/LotsOfScience)

Contoh dari gerak higroskopis ini adalah tanaman kacang-kacangan, ketika kadar air pada tanaman kacang-kacangan berkurang maka kulit kacang menjadi berkerut dan terbuka. Contoh lain adalah pada dinding sporangium tumbuhan paku, buah biduri, atau buah pohon cemara.


2. Gerak Endonom

Gerak Endonom adalah gerak yang terjadi karena terdapat rangsangan yang berasal dari dalam sel tumbuhan itu sendiri. Gerak ini tidak bisa dilihat secara kasat mata oleh kita karena biasanya pergerakannya terjadi pada level selular dalam tubuh tumbuhan. 

Gerak Siklosis Pada Sel Daun Tumbuhan (Img Source: Youtube/TheMicrobiology09)

Contoh pergerakan ini adalah pada sel daun pada tumbuhan Hydrilla verticillata yang jika kita amati menggunakan mikroskop maka akan terlihat terdapat butiran-butiran hijau pada cairan sitoplasma dalam sel daunnya. Butiran hijau yang disebut kloroplas ini jika dilihat dengan bantuan mikroskop bergerak mengelilingi sel daun atau yang disebut dengan gerak siklosis. 


3. Gerak Esionom

Gerak esionom adalah gerak yang terjadi ketika tumbuhan merespon terhadap lingkungan sekitar. Berdasarkan respon geraknya, gerak esionom ini terbagi menjadi gerak taksis, tropisme, dan nasti.

a. Gerak Taksis
Gerak taksis merupakan pergerakkan keseluruhan bagian tumbuhan dikarenakan suatu rangsangan. Gerak taksis ini biasanya dilakukan oleh organisme bersel satu, seperti pada Euglena misalnya.

Euglena merupakan kelompok protista mirip tumbuhan karena memiliki klorofil dan berfotosintesis, oleh karenanya organisme ini memerlukan cahaya untuk bertahan hidup. Agar dapat menggapai sumber cahaya, Euglena memiliki alat gerak berupa flagela seperti cambuk serta reseptor cahaya. Pergerakan Euglena menuju sumber cahaya ini dinamakan gerak fototaksis.

Contoh lainnya adalah gerakan spermatozoa pada tumbuhan lumut atau paku. Spermatozoid atau sel kelamin jantan pada proses reproduksi tumbuhan lumut atau paku akan bergerak menuju sel kelamin betina pada arkegonium. Pergerakan ini terjadi karena pada sel kelamin betina terkandung zat gula dan protein sehingga mampu menarik spermatozoid. Pergerakan spermatozoid ini dinamakan gerak kemotaksis.

b. Gerak Tropisme
Jika pada gerak taksis seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berpindah tempat menuju arah rangsangan, lain hal dengan gerak tropisme. Gerak tropisme adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah sumber rangsangan, bisa mendekati arah rangsangan (tropisme positif) atau menjauhi arah rangsangan (tropisme negatif). Pergerakkan tropisme terjadi pada tumbuhan lebih kepada perubahan bentuk tubuh tumbuhan mengikuti arah rangsangan tanpa disertai proses perpindahan tempat. Terdapat beberapa jenis gerak tropisme pada tumbuhan, diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Gerak Fototropisme

Fototropisme Positif Pada Tanaman (Img Source: Youtube/GPhase)

Gerak fototropisme atau gerak heliotropisme ini adalah pergerakkan tumbuhan mendekati sumber cahaya. Pergerakkan yang dimaksud bukanlah berpindah tempat melainkan lebih kepada arah tumbuh yang mengikuti kemana arah cahaya dari posisi kedudukan si tumbuhan.


2) Gerak Geotropisme

Geotropisme Negatif Pada Tanaman (Img Source: Youtube/GPhase)

Gerak geotropisme atau gravitropisme adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi, pergerakkan ini bisa menuju ke inti bumi (geotropisme positif) atau sebaliknya menjauhi inti bumi (geotropisme negatif). Contoh dari pergerakkan ini adalah pertumbuhan biji kecambah yang akarnya akan tumbuh ke bawah menuju inti bumi dan batangnya bergerak tumbuh menjauhi inti bumi, atau tanaman padi yang tumbuh semakin merunduk menuju inti bumi seiring berjalannya waktu.


3) Gerak Hidrotropisme

Ilustrasi Hidrotropisme Pada Akar Tumbuhan
Hidrotropisme Pada Akar Tanaman (Img Source: Careerpower.in)

Gerak hidroptropisme adalah gerak pertumbuan tumbuhan menuju sumber air, seperti akar tumbuhan misalnya yang akan selalu tumbuh menuju sumber air yang berada di dalam tanah, atau tanaman rambat pada dinding yang tumbuh merambat menuju sumber air yang berada pada dinding.


4) Gerak Tigmotropisme

Tigmotropisme Pada Tanaman Merambat (Img Source: Youtube/Time Print)

Gerak tigmotropisme adalah gerak tumbuhan akibat dari rangsangan berupa sentuhan terhadap tubuh tumbuhan. Gerakan ini biasanya terjadi pada tumbuhan yang melilit atau tanaman yang memiliki sulur. Gerakan ini menyebabkan tanaman seringkali tumbuh melilit atau mengitari objek yang menyentuhnya.


5) Gerak Kemotropisme

Gerak Kemotropisme Pada Proses Penyerbukan
Kemotropisme Pada Proses Penyerbukan (Img Source: Geeksforgeeks)

Gerak kemotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang diakibatkan oleh rangsangan suatu zat kimia. Contoh dari gerak kemotropisme adalah pada proses penyerbukan atau jatuhnya serbuk sari pada kepala putik bunga. Serbuk sari yang menempel pada putik selanjutnya akan membentuk buluh yang bergerak menuju sel telur atau gamet betina. Pergerakan buluh ini dapat terjadi dikarenakan oleh zat gula yang dikeluarkan oleh bakal buah pada sel telur.


c. Gerak Nasti
Berbeda dengan gerak taksis dan tropisme yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, gerak nasti pada tumbuhan tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Contohnya apabila kita menyentuh daun putri malu, maka daun tersebut akan menguncup tidak peduli dari arah mana kita menyentuhnya. Gerak nasti sendiri terdiri dari beberapa jenis, berikut ini adalah penjelasannya.

1) Gerak Seismonasti

Gerak Seismonasti Pada Daun Putri Malu (Img Source: Youtube/Akshay Marathe)

Gerak seismonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan akibat dari sentuhan atau getaran terhadap tubuh dari tumbuhan. Contoh gerak seismonasti ini adalah daun putri malu sebagaimana pada penjelasan diatas.


2) Gerak Niktinasti

Gerak Niktinasti Pada Tanamana Maranta (Img Source: Youtube/Jona Ruby Rodriguez)

Gerak niktinasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang diakibatkan oleh perubahan kondisi pergantian waktu siang dan malam hari. Contohnya adalah tanaman morning glory (Ipomoea nil) yang bunganya merekah di pagi hari namun menutup ketika di malam hari. Kondisi ini bisa terjadi karena perubahan intensitas cahaya dan temperatur suhu pada malam hari.


3) Gerak Fotonasti

Gerak Fotonasti Pada Tanaman (Img Source: Youtube/JAYANTA KARMAKAR)

Gerak fotonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya. Jika pada fototropisme tumbuhan bergerak mengikuti arah cahaya, pada gerak fotonasti tumbuhan tidak bergerak mengikuti arah datangnya rangsangan cahaya. Contoh dari gerak fotonasti adalah pada petal atau daun bunga dandelion yang terbuka saat ada cahaya dan menutup saat sedikit cahaya.


4) Gerak Termonasti

Bunga Tulip (Gambar oleh Ruiterlijk dari Pixabay)
Bunga Tulip (Gambar oleh Ruiterlijk dari Pixabay)

Gerak termonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan akibat dari rangsangan dari suhu pada lingkungan. Contoh dari gerak termonasti adalah bunga tulip yang mekar pada musim semi karena suhu pada musim tersebut cenderung lebih hangat.

 

Gerak Pada Hewan

Sistem gerak pada hewan menyesuaikan dengan lingkungan tempat mereka hidup, ada yang berjalan atau berlari menggunakan dua kaki atau empat kaki, ada yang merayap, ada yang mampu berenang, atau ada pula yang memiliki kemampuan terbang. Untuk lebih memahaminya berikut ini di bawah adalah penjelasannya.

1. Gerak Hewan di Daratan

Ciri khas dari kebanyakan hewan yang hidup di daratan adalah bahwa mereka memiliki otot dan tulang yang kuat. Melalui otot dan tulang yang kuat inilah hewan di daratan mampu bergerak. Hewan yang hidup di daratan ada yang bergerak menggunakan dua kaki atau empat kaki atau ada pula yang tidak memiliki kaki dan bergerak secara melata. Meskipun berbeda-beda bentuk tubuh serta cara bergerak namun semua alat gerak pada hewan di daratan tetap memerlukan tulang, otot, atau keduannya agar dapat bergerak.

Contoh hewan bergerak di daratan
Contoh hewan darat berkaki dua adalah jenis unggas-unggasan, kangguru, dan jenis monyet atau kera. Sedangkan hewan yang berkaki empat ada singa, harimau, kerbau, kuda, sapi, kadal, katak, dan masih banyak lagi. Selain itu terdapat pula hewan darat yang tidak berkaki seperti cacing, ular, beberapa jenis larva, dan siput.


2. Gerak Hewan di Udara

Selanjutnya terdapat juga hewan yang mampu bergerak dengan bebas di ruang udara. Ciri khas hewan yang mampu bergerak di udara adalah mereka memiliki otot yang kuat namun memiliki tulang dan kerangka yang ringan. Selain itu hewan yang mampu bergerak di udara bisanya mempunyai sayap sebagai alat untuk meluncur di udara.

Contoh hewan yang mampu bergerak di udara
Contoh dari hewan yang mampu bergerak di udara adalah hewan yang berada dalam jenis aves atau burung-burungan dan serangga seperti capung, lebah , lalat, nyamuk. Bentuk tubuh atau morfologi hewan-hewan ini mampu melawan gravitasi dan mengalirkan udara melalui tubuh mereka sehingga mampu bergerak bebas di udara.


3. Gerak Hewan di Air

Hewan yang mampu bergerak di air biasanya memiliki alat gerak khusus seperti sirip, tentakel, atau alat gerak yang berbentuk seperti dayung agar mereka mampu bergerak bebas di dalam air. Selain itu hewan yang bergerak di dalam air biasanya memiliki massa jenis tubuh yang ringan dibanding lingkungan perairan di sekitarnya sehingga mampu melawan arus dan tekanan air yang besar.

Contoh hewan yang mampu bergerak di dalam air
Contoh dari hewan yang mampu bergerak di air adalah hewan bersirip seperti jenis ikan-ikanan, paus, lumba-lumba, dan belut laut. Selain hewan bersirip ada juga hewan yang bergerak menggunakan tentakel seperti gurita, ubur-ubur, dan cumi-cumi. Ada pula penyu yang memanfaatkan kaki seperti dayung untuk bergerak bebas di dalam air.

Fakta Unik

Paus dan lumba-lumba bukan termasuk hewan jenis ikan, melainkan mamalia. Tidak seperti kebanyakan jenis ikan yang bertelur serta bernapas dengan insang, paus dan lumba-lumba berkembang biak dengan cara melahirkan dan bernafas menggunakan paru-paru.

Seperti itulah Blavestie penjelasan mengenai macam-macam sistem gerak pada makhluk hidup beserta beberapa contohnya. Mudah-mudahan Blavestie semua jadi semakin paham dan lebih pintar dalam mengenal makhluk-makhluk yang ada di muka bumi ini. Semoga bermanfaat ya Blavestie sampai jumpa di artikel pada seri Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar lainnya ya. 



Referensi Tulisan


  • Zubaidah, Siti dkk. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan.

Artikel Terkait