Konten / Daftar Isi [Klik Utk Tampilkan]
Blaves - Hallo Blavestie! Pernahkah kamu mencoba meminum air laut? Syukurlah jika kalian belum pernah mencoba meminumnya, karena rasa dari air laut sangatlah asin. Selain rasanya yang sangat asin, meminum air laut juga ternyata tidak membuat haus dan dahaga kita menjadi hilang lho Blavestie. Kok bisa seperti itu ya? Untuk mengetahui penyebabnya, yuk kita coba cari tahu pada penjelasan di bawah ini.
Penyebab Air Laut Terasa Asin Jika Diminum
Lautan menutupi sebagian besar dari lapisan bumi yang kita huni ini, dan hampir seluruh bagian perairan lainnya seperti sungai-sungai semuanya akan bermuara dan mengalir menuju ke lautan. Lalu kenapa air laut terasa asin? Apakah karena keringat makhluk yang hidup di dalamnya? Tentu saja bukan ya Blavestie. Salah satu jawabannya adalah pada penjelasan awal, yaitu karena semua sungai-sungai di bumi ini akan mengalir dan bermuara ke lautan.
1. Kandungan Garam dan Mineral Pada Sungai Bermuara Ke Lautan.
Ya betul, karena semua sungai mengalir ke lautan, maka mineral, zat-zat, dan ion-ion pada air sungai juga akan ikut terbawa arus menuju lautan. Mineral, zat, maupun ion ini dapat berasal dari pengikisan bebatuan pada sekitar sungai secara alami karena terkena arus air sungai, ataupun dapat diakibatkan oleh proses hujan.
![]() |
Aliran sungai di pegunungan (Gambar: Oleh bearfotos pada Freepik) |
Kandungan zat asam yang terkandung pada air hujan selanjutnya secara perlahan akan mengikis mineral atau ion-ion yang terkandung pada bebatuan yang ada di permukaan bumi. Zat-zat hasil kikisan air hujan ini selanjutnya akan terbawa arus sungai dan mengalir ke air laut. Proses yang terjadi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama ini membuat kadar garam pada air laut menjadi semakin tinggi.
2. Karena Proses Aktivitas Inti Bumi Di Dasar Lautan
Selain karena proses mengalirnya garam dan mineral dari air sungai menuju ke lautan, air laut terasa asin juga dikarenakan oleh aktivitas dari inti bumi yang terjadi pada dasar lautan itu sendiri. Seperti yang kita ketahui bahwa inti bumi yang kita pijak ini memiliki suhu yang sangat panas. Sebelum kita bahas lebih jauh, bagi kalian yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai struktur lapisan bumi kalian dapat membacanya terlebih dahulu pada artikel Struktur Lapisan Bumi atau dapat klik tautan berikut.
![]() |
Ventilasi Hidrotermal pada Champagne Vent di Gunung Laut Eifuku, Kepulauan Mariana (Gambar: NOAA) |
Aktivitas geografis pada inti bumi ini seringkali menciptakan sebuah retakan pada dasar lautan, atau yang disebut sebagai ventilasi hidrotermal (hydrothermal vents). Melalui ventilasi inilah panas dari inti bumi seringkali mengalir dari dasar lautan ke permukaan air laut. Akibatnya, panas dari inti bumi ini menghasilkan reaksi kimia pada air laut, yakni menghilangkan kadar oksigen, magnesium, dan sulfat pada air sehingga mengangkat kandungan metal, batuan, dan mineral ke permukaan air laut. Selain hal tersebut, terkadang kandungan mineral pada air laut juga dapat berasal dari aktivitas vulkanik yang terjadi pada inti bumi.
Kenapa Air Sungai Tidak Asin Seperti Air Laut?
Jika kandungan garam dan mineral pada air laut disebabkan oleh air sungai, lalu mengapa air sungai tidak asin seperti air laut? Hal ini dikarenakan pada air sungai kandungan garam dan mineral sudah berkurang karena sebagian besar sudah mengalir ke lautan dan sisanya termurnikan oleh air hujan, oleh karenanya kandungan air sungai tidak asin seperti air laut kebanyakan.
Kandungan Air Laut
Lautan mengisi hampir seluruh permukaan bumi, sekitar lebih dari 70% permukaan bumi diselimuti oleh lautan atau samudera. Lautan secara keseluruhan terdiri dari air, garam, dan beberapa bagian kecil dari partikel organik dan anorganik serta sedikit sekali kandungan gas.
Sebagian besar air laut terdiri dari kandungan ion natrium (Na⁺), chloride (Cl⁻), sulfate (SO²₄⁻), calcium (Ca²⁺), magnesium (Mg²⁺), dan potasium(K⁺). Keseluruhan ion-ion yang terkandung pada air laut ini juga yang menghasilkan kandungan garam pada air laut yang menyebabkan air laut terasa asin saat kita konsumsi. Pengukuran kandungan garam dan keasinan dari suatu air laut dinyatakan dalam ukuran salinitas. Ukuran salinitas sendiri dihitung berdasarkan jumlah gram dari garam yang terlarut dalam satu kilogram air laut. Besaran salinitas biasanya dinyatakan dalam satuan bagian per seribu / part per thousand (ppt).
Laut Mati
Pernahkah kalian mendengar nama suatu lautan bernama laut mati? Apa yang muncul dipikiran kalian saat mendengarnya? Seperti terdengar menyeramkan ya Blavestie. Memang sih pada laut mati hampir tidak ditemukan kehidupan makhluk hidup kecuali beberapa jenis bakteri dan jamur-jamuran. Tapi hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan hal-hal berbau mistis, melainkan karena tingginya kandungan garam atau salinitas pada lautan ini sampai-sampai sedikit sekali makhluk hidup yang mampu bertahan di dalamnya.
![]() |
Laut Mati (Gambar: Oleh Jim Black pada Pixabay) |
Salinitas pada laut mati ini sangatlah tinggi bahkan bisa puluhan kali lipat dari salinitas laut pada umumnya. Tingginya kadar garam pada laut ini juga menyebabkan densitas atau massa jenis air pada lautan ini lebih berat dari laut biasanya, sehingga apabila kita mencoba berenang di dalamnya tubuh kita akan lebih cepat mengambang dan cenderung sulit untuk tenggelam.
Tapi hati-hati saat berenang pada laut mati karena jika airnya terminum rasanya sangatlah asin, selain itu apabila airnya mengenai bekas luka atau mata secara langsung akan memberikan sensasi lebih perih karena tingginya kadar garam pada laut ini.
Referensi Tulisan
- NOAA. Why is the ocean salty?. Diakses pada 29 Juli 2024, Halaman referensi
- NOAA. Why is the ocean salty, but rivers flowing into it are not?. Diakses pada 29 Juli 2024, Halaman referensi
- Fred T. Mackenzie, Alyn C. Duxbury (11 Juli 2024). seawater. Diakses pada 29 Juli 2024, Halaman referensi